TEORI PUSAT PERTUMBUHAN
(GROWTH POLE THEORY)
Dipelopori oleh Francois Perroux Ahli ekonomi regional bekebngsaan perancis. Teori perroux berlandaskan pada Teori Shcumpeter. Peran “Inovasi” (kewiraswastaan) di dalam meningkatkan pertumbuhan/ pembangunan ekonomi.
Teori Growth Pole
• Salah satu alat utama yang dapat melakukan penggabungan antara prinsip-prinsip “Kosentrasi “ dengan “Desentralisasi”
• Teori yang menjadi dasar strategi kebijakasanaan pembangunanwilayah melalui idustri daerah.
• Pembangunan atau pertumbuhan tidak terjadi disegala tata-ruang. Akan tetapi terjadi haya terbatas pada beberapa tempat tertentu dengan variabel-variabel yang berbeda intensintanya.
• Salah satu cara untuk menggalakan kegiatan pembangunan suatu daerah tertentu melalui pemanfaatan “aglomeration economies” sebagai faktor pendorong utama.
Tata Ruang
sebagai suatu arena (medan) kekuatan didalamnya terdapat kutub-kutub atau pusat-pusat. Setiap kutub mempunyai kekuatan pancaran pengembangan keluar dan kekuatan tarikan kedalam.
Growth Pole
• Secara Fungsional
Adalah : suatu lokasi kosentrasi kelompok usaha atau cabang industri yang sifat hubungannya, memiliki unsur-unsur kedinamisan sehingga mampu mestimulasi kehidupan ekonomi baik kedalam maupun keluar (daerah belakangnya)
• Secara Geografis
Suatu lokasi yang banyak memiliki fasilitas dan kemudahan sehingga menjadi pusat daya tarik (pole of attraction) yang menyebabkan berbagai mcama usaha tertarik untuk berlokasi didaerah yang bersangkutan dan masyarakat senang datang memanfaatkan fasilitas yang ada.
Inti Teori Perroux
• Dalam proses pembangunan akan timbul industri unggulan yang merupakan industri penggerak utama dalam pembangunan suatu daerah. Keterkaitan antar industri sangat erat, maka perkembangan industri unggulan akan mempengruhi perkembangan industri lain yang berhubungan dengan industri unggulan.
• Pemusatan industri pada suatu daerah akan mempercepat pertumbuhan perekonomian karna akan menciptakan pola konsumsi yang berbeda antar daerah.
• Perekonomian merupakan gabungan dari sistem industri yang relatif aktif (unggulan) dengan industri yang relatif pasif atau industri yang tergantung industri unggulan.
Industri Unggulan (Utama) Mempunyai ciri-ciri :
1. Tingkat kosentrasi tinggi
2. Pengaruh multiplier (percepatan) dan pengaruh polarisasi lokal sangat besar
3. Tingkat tekhnologi maju
4. Keahlian manajerial modern
5. Prasarana sudah sangat berkembang
Konsep Industri Utama dan Industri Pendorong
1. Konsep polarisasi, pertumbuhan dari pada industri utama dan perusahaan pendorong akan meninmbulkan polarisasi unit-unit ekonomi lain ke kutub pertumbuhan.
2. Terjadinya aglomerasi yang ditandai :
• Scale economies
Keuntungan yang dapat timbul karena pusat pengembangan memungkinkan perusahaan industri bergabung dalam operasi skala besar, karena ada jaminan sumber bahan baku dan pasar.
• Localization Economies
Timbul akibat adanya saling keterkaitan antar industri sehingga kebutuhan bahan baku dan pasar dapat dipenuhi dengan mengeluarkan ongkos angkut ayng minimum
• Urbanization economies
Timbul karena fasilitas pelayanan sosial dan ekonomi yang dapat digunakan secara bersamaan sehingga pembebanan ongkos untuk masing-masing perusahaan dapat dilakukan serendah mungkin.
Industri Yang Diprioritaskan Pada Pusat Pertumbuhan
• Pertama, melakukan inventarisasi tentang potensi pengembangan yang ada pada wilayah ybs. Baik yang sudah dimabfaatkan maupun yang belum. Informasi tentang potensi melalui data produksi (kontribusi dan LQ masing-masing sektor terhadap PDRB).
• Kedua, melihat keterkaitan dari setiap kegiatan produksi tersebut dengan kegiatan lainnya. Dengan menggunakan tabel input output, melalui informasi ini diketahui keterkaitan industri hulu dan hilir.
• Ketiga, meneliti orientasi lokasi dari masing-masing industri tersebut dengan menggunakan peralatan analisa “Weber”.
• Keempat, Menentukan pembangunan fasilitas ekonomi yang dibutuhkan setiap pusat pengembangan. Sehingga dapat tumbuh dan berfungsi sebagai ”motor penggerak” pembangunan untuk masing-masing wilayah.
Pusat Pertumbuhan Mempunyai Empat Ciri :
• Adanya hubungan inter dari berbagai macam kegiatan
Hubungan internal sangat menentukan dinamika sebuah kota. Ada keterkaitan satu sektr dengan sektor lainnya sehingga apabila ada satu sektor yang tumbuh akan mendorong sektor lain karena saling terkait. Kehidupan kota menjadi satu irama dengan berbagai komponen kehidupan kota dan menciptakan synergi untuk saling mendukung terciptanya pertumbuhan.
• Ada effek penggandaan (multiplier effect)
Keberadaan sektor-sektor yang saling terkait dan saling mendukung akan menciptakan effek penggandaan. Permintaan akan menciptakan produksi baik sektor tersebut maupun sektor yang terkait yang akhirnya akan terjadi akumulasi modal. Unsur efek penggandaan sangat berperan dalam membuat kota mampu memacu pertumbuhan belakangnya.
• Adanya konsentrasi geografis
Konsentrasi geografis dari berbagai sektor/ fasilitas selain menciptakan efisiensi diantara sektor-sektor yang saling membutuhkan juga meningkatkan daya tarik dari kota tersebut.
• Bersifat mendorong daerah belakangnnya
Hal ini antara kota dan wilayah belakangnya terdapat hubungan yang harmonis. Kota membutuhkan bahan baku dari wilayah belakangnya dan menyediakan berbagai kebutuhan wilayah belakang untuk dapat mengembangkan dirinya.
belajar...
BalasHapusharus tau biar gak OON NIE AKU...
betul..... belajar dari dalam kandungan dan mengandung :)
BalasHapus